NASIHAT – QALAM – KATA KATA AHLI LA ILAHA ILALLAH ADALAH DARI LAUTAN ILMU ARASYH ALLAH – SEGALA NASIHAT & ILMU ADALAH ATAS DASAR NOOR LA ILAHA ILALLAH KHANZUL ARASYH
———————————————————————————————–
BICARA ILMU LA ILAHA ILALLAH – KHANZUL ARASYH AR RAHMAN ADALAH MAQAAD SEGALA ILMU ALAMEEN – MENGENAL ILMU & HIKMAH DARI AHLI LA ILAHA ILALLAH membawa
– Pancaran ke dalam Qalbu
– Membuka Hati Nurani Mengenal ILAH
– Merasai betapa dekatnya Rabbul Alameen
– Menikmati Kehebatan ILLAH setiap detik dan rasa
– Mengenal Hakikat diri tanpa ada penglibatan Aqal
– Aqal penghalang Ilmu dan Rasa Qalbu Pembuka segala Ilmu
– Noor bertempat di Qalbu Noorani
– Qalbu Noorani terbuka hanya dengan Cinta Pemberi ilmu ALLAH
– Pemberi Ilmu hanya dapat dikenal Penyalur ilmu Rasul Allah
– Rasul Hanya dikenal dalam diri dan Zatnya Ahlul Bayt
– Ahlul Bayt hanya dapat dikenal dengan 70 bab Ilmu Syahadah
– Ilmu Syahadah pembuka segala Pintu dunia Kubur dan akhirat
Hanya Ahlul Syahadah dimaqam Sirr sahaja yang dibukakan pintu Khanzul Arasyh untuk mencapai ke maqam diri mu sudah terhapus dari Aqal dan Qalbu mu yang tinggal hanya adalah cinta Kalimah Ahada Kalimah ILAHUN Wahid dan engkau menjadi PEDANG ALLAH menghapus segala kebathilan dan kezaliman yang berbicara adalah ALLAH dan Yang Menghukum adalah ALLAH melalui lidah mu dan bunyi mu bukan diri mu. Untuk memusnahkan Nafs Nafs yang derhaka dalam diri mu. Jika anda jumpa seorang diantara golongan manusia Sabda Nabi pegang dia dengan gigi geraham mu sampai ke akhir hayyat walaupun seribu lintasan datang menggangu itulah cahaya dari Nabi Mulia dan Allah untuk dunia mu dan kubur mu.
Malulah kepada ALLAH Rasul Allah dan penyampai Khazanah Ilmu Arasyh Kerana ALLAH bersama mereka dan Rasul Allah Menyaksi mereka setiap detik dalam Mengenal Syahadah Rasul.
Mereka tidak dibenarkan berkata kata dengan Nafs Nafs mereka jauh lagi campur tangan Syaitan dan iblis kerana ilmu ALLAH tidak boleh dicemari dan mereka tidak berpihak kpd jemaah atau anak murid yang paling mereka sayang atau untuk mencari keredaan mahkhluk dimana wujud kemunculan Nafs akan dipancung serta merta dan yang Mengesan bukan mereka tapi Qalbu Noorani Panduan ALLAH , Cahaya ILAHI.
Sehingga malu ter-ekspresi dari Malu Wajah dan Malu Qalbu, merupakan bagian dari iman kepada Allah Ta’ala, dimana kaum ‘arifin menjadikannya sebagai orientasi atas kelemahan dan cacat rahasia hatinya di hadapan Allah Ta’ala. Karena itulah qalbu kaum ‘arifin merupakan perbendaharaan Allah Ta’ala di muka bumi, di dalam qalbu itu ada titipan rahasiaNya, kelembutan hikmahNya, kelembutan cintaNya, cahaya-cahaya ilmuNya dan amanah kema’rifatanNya.
Hanya dengan Ilmu kalimah segala Kunci Khazanah terbuka.
Ahli Kalimah – adalah Tanda dan Keahlian Langit dibumi ALLAH, Wujud mereka kerana Cinta ALLAH atas letaknya Kalimah ALLAH dalam Qalbu mereka, Wacana kaum ‘arifin iaitu AHli Syahadah senantiasa muncul dari musyahadah qalbunya, aksentuasi dari pengetahuan rahasia, dan penjelasan mengenai amaliyah batin, berupa penjelasan mengenai pemisahan perkara dengan wushul, penjelasan faktor-faktor yang menganggu hubungan dengan Allah Ta’la, dan faktor-faktor yang yang mendorong menuju Allah Ta’ala.
Kenal ilmu dan Hikmah La Ilaha IllAllah anda rasa heran dengan keungglan ILMU KALIMAH ALLAH , Ahli La Ilaha IllAllah adalah Pencinta ILAHI yang sebenar. Faktor pendorong pada kepentingan makhluk (selain Allah) adalah: Dunia, Nafsu dan Makhluk itu sendiri. Ilmu Syahadah penarik diri menuju ILLAHI tanpa Mengenal ILLAHi tak ada pengenalan tentang ALLAH.
Makrifat yang tertinggi adalah makrifat ILLAHI. Puncaknya adalah Mengenal ILAHUN WAHID, itulah terakhir Pengenalan ILLAH.
Sedangkan faktor yang mendorong kita menuju Allah Ta’ala adalah:
Akal, Yaqin, dan Ma’rifat, sebagaimana disebutkan dalam hadits: “Siapa yang mengenal dirinya maka ia mengenal ROBBnya.“ Belum lagi Kenalan tentang ALLAH.
Yakni siapa yang mengenal apa yang mesti dilakukan untuk dirinya, ia mengenal apa yang harus dilaksanakan untuk ROBBnya. Ungkapan para ‘arifin, berkisar pada lima arah:
1. Bihi (bersama Allah) melalui Kenalan ILAH
2. Lahu (bagi Allah) melalui dengan Marifat ILAH
3. Minhu (dari Allah) Melalui Ibadat ILAH
4. Ilaihi (menuju Allah) Melalui Tasawur ILAH
5. ‘Alaihi (bersandar padaAllah) Melalui Hakikat Ilmu ILLAH
Dalam ucapan mereka perhati sentiasa tidak ada kata seperti: Aku, sesungguhnya diriku, kami, bagiku dan denganku.
Karena kata-kata mereka bersifat manunggal (fardaniyah),
Geraknya adalah serba bergantung padaNya (Shomadaniyah),
Akhlaq mereka senantiasa merupakan manifestasi Robbaniyah (Robbaniyah), atas dasar dan keyakinan La Ilaha IllAllah
Kehendak mereka adalah kemanunggalan (Wahdaniyyah), Isyarat mereka tidak akan dikenal kecuali oleh orang yang hatinya membara kepadaNya, yang didalamnya ada rahasia-rahasia tersembunyi, mutiara-mutiara suci, pancaran-pancaran cahaya, lautan kasih, kunci-kunci keghaiban rahasia, wadah kerinduan dan taman kemesraan.
Yahya bin Mu’adz, r.a, mengatakan: “Hati itu seperti periuk, wadah ciduknya adalah lisan. Setiap lisan senantiasa menciduk apa yang ada di periuk hatinya.”
Hati yang tidak kenal Makrifat ILAH adalah qalbu yang dusta qalbu yang Mungkar dan Qalbu yang menipu tentang Pengenalan ALLAH – Ilmu La Ilaha IllAllah pancaran qalbu .
Abu Bakr al-Wasithy, r.a, ditanya tentang pendapatnya seputar ucapan ahli ma’rifat. Ia menjawab: “Gambaran tentang ma’rifat sepetri cahaya dalam lampu dan lampu itu digantung di dalam rumah, sepanjang lampu itu ada dalam rumah, sepanjang itu pula terang. Ketika pintu rumah dibuka, maka cahaya lampu itu akan menerangi halaman.” La Ilaha IllAllah adalah sumber segala Cahaya dan Noornya dari Lautan Ilmu ALLAH.
La Ilaha IllAllah ilmunya dari ALLAH bukan dari qalbu atau aqal. Kalam kaum ‘arifin senantiasa memancarkan cahaya kepada ahli cahaya, hingga airmata mereka meleleh, dan lisannya berdzikir. Allah Ta’ala berfirman: “Bila mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada Rasul, kamu melihat air mata mereka meleleh, karena ma’rifat mereka terhadap Allah, mereka mengatakan, “Oh Robb kami, kami beriman dan catatlah kami bersama orang-orang yang menyaksikan(Mu).”
Ahli La Ilaha IllAllah adalah Arif billah yang tulen dan benar. Metafor jiwa kaum arif seperti rumah, hatinya seperti lampu, minyaknya adalah rasa yaqin, airnya dari kejujuran hati, pintalannya dari ikhlas, kacanya dari kebeningan dan kerelaan hati, dan gantungannya dari akal. Khauf itu adalah api dalam cahaya. Sedangkan Raja’ (harapan) adalah cahaya dalam api. Ma’rifat seperti cahaya dalam cahaya.
Lampu itu digantung di pintu lobang, jika seorang arif membuka mulutnya, akan muncul hikmah dari dalam hatinya, mengalirlah cahaya hati lewat mulutnya, lalu cahaya itu membias kepada mereka yang siap disemai cahaya, lalu cahaya saling bergantungan dengan cahaya. Ada sebagian ucapan lebih dahsyat dibanding cahaya matahari, dan sebagian lebih gulita dibanding gelapnya malam.
Kalam ahli ma’rifat senantiasa adalah perbendaharaan ROBB Yang Maha Suci, dimana sumber-sumbernya adalah qalbu kaum ‘arifin, dimana Allah memerintahkan agar menginfaqkan cahaya itu kepada yang lain yang berhak menerimanya, dalam firmanNya:
“Ajaklah mereka ke Jalan ROBBmu dan dengan hikmah dan nasehat yang bagus berilah argumentasi dengan argument yang lebih bagus. Sesungguhnya ROBB mu Dia lebih Tahu pada orang yang tersesat dari jalannya, dan ia Maha Tahu pada orang yang diberi hidayah.”
Sebagian ‘arifin ditanya, “Manakah cahaya yang lebih hebat ketimbang matahari?”
JAWABNYA: Ma’rifat” Ahli La Ilaha IllAllah Surah 47 ayat 19.
DITANYA: Apa yang lebih berguna dibanding air?”
JAWABNYA: Ucapan ahli ma’rifat,”
DITANYA: Apa yang lebih harum aromanya ketimbah minyak kesturi?”
DIJAWAB: Waktunya orang ‘arif.”
DITANYA: Apa pekerjaan orang ‘arifin?”
DIJAWAB: Memandang pekerjaan Rububiyah dan panji-panji kelembutan qudrah,” Dan sentiasa bersyahadah
Abu Sa’id al-Balkhi ra, ditanya: “Kenapa ucapan orang pendahulu (salaf) lebih utama dibanding orang akhir (khalaf)?”
Jawabnya: “Karena kehendak mereka adalah memuliakan Syahadah Syiar Utama Islam, menyelamatkan jiwa, kasih sayang pada sesama saudara dan ridlo kepada Ar-Rahman dan AL ILAH/
“Sedangkan kehendak kita adalah memanjakan hawa nafsu, mencari pujian orang dan mencari kenikmatan dunia,” tambahnya lagi.
Seorang hamba manakala taat pada ILLAH nya Allah memberinya rejeki seteguk air dari sumber ma’rifat, lalu ia mengucapkan dengan lisannya. Namun jika ia meninggalkan taatnya, ia tidak akan merusak taat itu, namun tetap tersimpan di hatinya, dan tidak mengucapkannya dengan lisannya, agar ia tetap dalam sesalnya dan menjadi cobaan dengan berbagai ujian.
Tiada dua orang beriman yang bertemu, yang keduanya berzikir dan bersyahadah kepada Allah, melainkan Allah menambah cahaya ma’rifatullah pada kedua hatinya, sebelum keduanya berpisah.
Sesungguhnya Allah memunculkan ahli ma’rifat di atas puncak gelombang lautan intuisi qalbu dan memuliakan mereka di atas perbendaharaan rahasia serta rahasia pengetahuan yang tak terhingga jumlahnya, tidak pernah putus uraiannya, tidak pernah ditemukan ujung dalamnya, tidak sirna keajaibannya, hingga mereka menyelami cahaya ma’rifat, dalam kedalaman isyarat yang terpendam, dalam makna-maknanya yang tersembunyi, hingga keluar dengan keajaiban satriguna dan kelembutan bekal-bekal melimpahnya, hakikat-hakikat dan isyaratnya, yang membakar qalbu para pecinta, memesrakan ruh para penempuh.
Itulah cahaya dari cahaya hidayah, dimana seorang hamba meraih petunjuk dari kebajikan ri’ayah (penjagaan jiwa) jika meraih Taufiq dan ‘inayah.
Yahya bin Mu’adz ra berkata, “Aku bertemu kaum arifin yang dilmpahi hikmah, aku temukan mayoritas mereka tidak memiliki apa-apa, malah mereka dibiayai yang lain.”
Laits al-Mishry, r.a, punya saudara yang ada di Iskandariyah, ketika ia datang, saudaranya menjawab, “Aku sedang menghadap Allah.”
“Mana faedah dari peng-hadapanmu pada ROBBmu?” Saudaranya diam.
Lalu Laits mengatakan, “Sang hamba jika menghadap pada Allah dengan keselarasan yang benar, Allah memberikan faedah-faedah yang tak pernah terlintas di hati manusia.”
Yahya bin Mu’adz , manakala bicara suatu hari, tiba-tiba ada orang yang berteriak keras di majelisnya, sembari merobek-robek bajunya. “Hai! Apa yang kamu katakan?!”
“Kalam ahli ma’rifat, ketika muncul dari sumber rahasia kemanunggalan, ia menggali hati orang yang dibakar rindu dan cinta dengan apinya, lantas sifat-sifat manusiawi sirna. Karena itu kalimat orang yang bertaqwa itu posisinya mendekati wahyu sebenarnya ILHAM whayu dah tertutup dengan zaman nabi Mulia.
Suatu ketika ada kata-kata terucap dari mereka, lalu ditanya, “Apa yang membuatmu bicara seperti ini?”
“Hatiku mengatakan demikian, bermula dari fikiranku, dari rahasia jiwaku, dari ILLAH Hikmah La Ilaha IllAllah adalah nikmat abadi dalam diriku…” katanya.
Mengenal Hikmah dalam diri soerang Arifbillah adalah Firasat diri dunia dan akhirat , Sandaran hikmah adalah wujudnya hikmah, yaitu barang berharga yang hilang dari penempuh, ketika ditemukan ia ambil. Ia tak peduli darimana pun wadahnya, dari mana pun diucapkannya, dari hati mana dinukil atau dari dinding mana terukir atau dari kafir mana di dengar. Nilai Hikmah (bukan ilmu hikmah, pent.) Dalam sebuah hadits disebutkan, “Siapa yang ingin ilmu oleh Allah tanpa belajar, mendapatkan petunjuk tanpa hidayah, maka zuhudlah dari dunia.”
Setiap hikmah ada ahli dan zamannya, mereka adalah Ahlul Syahadah – Kenali lah mereka dengan mimpi dan doa serta istikarah dan zaman itu telah berlalu dengan sejumlah besar ahlinya dan masih wujud ramai diantara kita tanpa disembunyi oleh ALLAH, sedangkan yang tersisa kini hanyalah bala musibah serta kesesatan yang dibawa oleh Iblis. Maka kami mengharap kepada Allah, dan kami kepadaNya kembali.
Carilah lampu-lampu kalam kaum ‘arifin iaitu Ahli Syahadah sebelum mereka wafat, suatu nikmat yang kalian rasakan kemuliaannya, keutamaannya yang paripurna, dan Luqman dipilih oleh Allah dengan hikmah, karena kemuliaan hikmahnya. Hikmah itu shiddiqun, kebanggan muttaqun, firadus para ‘arifin, warisan para nabi dan Mursalun. Burulah sebelum sirna. Carilah Cahaya dalam Rohani mereka sebelum kegelapan melanda hidup mu dan sebelum kiamat diri mu tiba dan sebelum engkau disesatkan dan dialihkan ke jalan yang dimurkai ALLAH dan jalan mereka yang sesat. Al fathihah
Segala Ilmu ALLAH, ILAH dan Robb yang engkau cari ada dalam dada Arifbillah iaitu Ahlul Syahadah, jangan abaikan pesanan ini. Solat istkarah dan minta doa petunjuk akan diperlihatkan siapa Penyaksi mu di Alam Arwah dahulu, didunia ini dan diakhirat nanti.
Dialah seorang Ahlu Syuhadah yang diutus kepada mu pertama kali oleh ALLAH dialam yang faana ini, yang pertama membawa mu kepada Ilmu La Ilaha IllAllah dan Ilmu Mengingati ALLAH dengan Nafas mu yang membawa engkau Mencintai Kalimah ALLAH yang Maha Mulia dan Maha Agung, kalimah La Ilaha IllAllah bukan oran lain bukan gurunya bukan guru kepada Gurunya, ternyata kita sentiasa dibutakan dan dikelirukan dari perjalanan yang benar dan lurus.
Selamat Mengenal PENYAKSI mu dan Ahlul Syahadah yang diutus oleh ALLAH pertama kali dalam Hidup mu . Peluang hidup hanya datang sekali sahaja, kalau terbuka maka selamatlah, kalau tertutup tanya diri mu sendiri dan mohon sentiasa di buka sampai mati akhir nafas mu didunia ini.
Petikan petikan riwayat dan kata kata ahli hikmah kesemuanya dari jalur guru-guru mulia kita.
Belajar lah ilmu La Ilaha IllAllah hanya dari Ahlul Syahadah yang telah diberi Ilmu Syahadah 70 bab dan serta Ilmu Khanzul Arasyh yang Nabi Mulia ajar kepada Ali [ra] dan seluruh tabiyeen dibawah pimpinan beliau. Dan pastikan mereka adalah dari jalur ahlul bayt sahaja.